Semua sahabat mudah-mudahan setuju dengan prinsip kita yang “pro pasar” anti “debt instrument. Kita anti pinjaman bank, kredit, BPR, dan semua jenis hutang adalah “instrument” yang berbahaya ciptaan kapitalis yang menguntungan si pemegang dana, terutama untuk pembiayaan UKM.
Karena kita setuju pro market, maka tempat kaum yang pro pasar tadi namanya “market place”. Disinilah tempat ketemunya demand dan supplay. Itu arti sebenarnya market place, mempertemukan kebutuhan dan persediaan.
gambar konsultasisyariah.com
Anda pemilik deposito yang ingin memiliki keuntungan dengan memanfaatkan uang tadi sebagai modal mitra, kumpul di market place. Di sana bertemu, yang kemudian mitra UKM mengembangkan uang anda dengan bagi hasil. Dimana tempat bertemunya UKM dengan deposito? Yaitu market place.
Untuk ke handalan digital market place ini mengadopsi teknologi block chain sebagai platform market place nya.
UKM tadi di digitalisasi, di terbitkan token atau bahasa pasar market place adalah “tokenisasi”. Investor membeli token. Apa yang di digitalisasi, bukan saham, bukan ownership tetapi “keuntungan usaha” yang di digitalisasikan.
Market place UKM ini akan tumbuh subur kedepannya.
Seperti hal nya uber, go jek, grab di dunia online tranportasi. Traveloka, agoda, booking sebagai online travel agent. Bukalapak, tokopedia, blibli sebagai online perdagangan, lalu ada T cash, go pay, ali pay sebagai transaski online.
Yang kemudian lahirlah ukmers sebagai market place UKM.
Seberapa kekuatan pasara UKM? Kita coba lihat Go jek yang mempertemukan 6 juta user di Jakarta dan kota lainnya dengan 350.000 supir ojek untuk antar jemput orang, barang dan makanan. Traveloka, agoda mempertemukan 15.000 hotel di Indonesia , 10 airliner, dengan 20 juta traveler.
UKM market place bolehkah menarget 10 juta UKM dengan 40 juta pendeposito di bank di Indonesia untuk membangun UKM tumbuh beberapa kali lipat dengan investasi langsung ke pasar?
UKM market place adalah bisnis model yang belum ada yang menjalankan sebelumnya, milik kita asli karya produk putra bangsa.
Untuk itu dengan segala kerendahan hati, kita memerlukan bantuan banyak pihak. UKM, investor dan otoritas. Jangan sampai di ambil Negara lain ya, karena di anggap bermain di lahan terlarang di negeri sendiri.
Yang terlarang pastinya tidak ada, namun kalau bank dan BPR lembaga peng-kreditan terinjek ya maaf. Karena market place tidak bisa di matikan dengan riba, kalian bank, BPR dan deposito bisa masuk riba. Kami mah tidak ada bunga. UKM Market place itu bagi hasil.
--- disadur via MWP/grup Sadar Kaya---
Karena kita setuju pro market, maka tempat kaum yang pro pasar tadi namanya “market place”. Disinilah tempat ketemunya demand dan supplay. Itu arti sebenarnya market place, mempertemukan kebutuhan dan persediaan.
gambar konsultasisyariah.com
Anda pemilik deposito yang ingin memiliki keuntungan dengan memanfaatkan uang tadi sebagai modal mitra, kumpul di market place. Di sana bertemu, yang kemudian mitra UKM mengembangkan uang anda dengan bagi hasil. Dimana tempat bertemunya UKM dengan deposito? Yaitu market place.
Untuk ke handalan digital market place ini mengadopsi teknologi block chain sebagai platform market place nya.
UKM tadi di digitalisasi, di terbitkan token atau bahasa pasar market place adalah “tokenisasi”. Investor membeli token. Apa yang di digitalisasi, bukan saham, bukan ownership tetapi “keuntungan usaha” yang di digitalisasikan.
Market place UKM ini akan tumbuh subur kedepannya.
Seperti hal nya uber, go jek, grab di dunia online tranportasi. Traveloka, agoda, booking sebagai online travel agent. Bukalapak, tokopedia, blibli sebagai online perdagangan, lalu ada T cash, go pay, ali pay sebagai transaski online.
Yang kemudian lahirlah ukmers sebagai market place UKM.
Seberapa kekuatan pasara UKM? Kita coba lihat Go jek yang mempertemukan 6 juta user di Jakarta dan kota lainnya dengan 350.000 supir ojek untuk antar jemput orang, barang dan makanan. Traveloka, agoda mempertemukan 15.000 hotel di Indonesia , 10 airliner, dengan 20 juta traveler.
UKM market place bolehkah menarget 10 juta UKM dengan 40 juta pendeposito di bank di Indonesia untuk membangun UKM tumbuh beberapa kali lipat dengan investasi langsung ke pasar?
UKM market place adalah bisnis model yang belum ada yang menjalankan sebelumnya, milik kita asli karya produk putra bangsa.
Untuk itu dengan segala kerendahan hati, kita memerlukan bantuan banyak pihak. UKM, investor dan otoritas. Jangan sampai di ambil Negara lain ya, karena di anggap bermain di lahan terlarang di negeri sendiri.
Yang terlarang pastinya tidak ada, namun kalau bank dan BPR lembaga peng-kreditan terinjek ya maaf. Karena market place tidak bisa di matikan dengan riba, kalian bank, BPR dan deposito bisa masuk riba. Kami mah tidak ada bunga. UKM Market place itu bagi hasil.
--- disadur via MWP/grup Sadar Kaya---
MGM National Harbor - Mississippi Hotels - JTHub
ReplyDeleteThe MGM National Harbor in Robinsonville, Mississippi features 양주 출장샵 the finest in 여주 출장마사지 accommodations, fine 이천 출장마사지 dining, a 대전광역 출장안마 wide variety of entertainment venues, a relaxing 당진 출장안마 spa