Mau Kemana Ekonomi Indonesia

Bagaimana meningkatkan pertumbuhan indonesia 2 digit alias di atas 10%? Adakah yang berfikir kemudian merencanakan grand plan tersebut. Saya mau urun rembug boleh kah?

Untuk itu kita harus melihat dari banyak kaca mata agar jelas termasuk menanyakan pernyataan para pemimpin kita.
gambar via kompas


Kita di katakan mau lawan Thanos yang agak sama mirip dengan ghost fleet yang dua duanya di pahami banyak orang adalah fiksi. Ini yang membuat saya bingung. Kita hidup di dunia fiksi apa dunia nyata nih? Kenapa dua calon pemimpin ini bawa-bawa ke fiksi ya?

Ya sudah lah saya ngak dua-duanya dulu. Saya ngak politik. Saya mahluk ekonomi. Yang realitas saja, kita-kita yang setiap akhir bulan harus bayar gajih karyawan, bayar tagihan tagihan dan cicilan usaha. Jangan harap para pejabat dan pemimpin membantu, kasihan mereka ngurus yang nyata susah jadi biar mereka mengurus yang fiksi saja, lebih seru di lihatnya sama di komentarinya.

Sekarang kita kita yang perduli mulai bertanya, bagaimana membuat negara berdaulat?

Pertama kita harus menyadari dunia saat ini di atur oleh negara yang menang perang dunia kedua. Itulah pelajaran awal dari buku hitam “jangan pernah...” Lalu ada 3 negera yang saat ini ingin melawan negera pemenang perang dunia kedua yang di pimpin oleh amerika itu. Kita bahas 3 negara tersebut di tempat lain.

Amerika dan sekutunya negara pemenang perang kedua itu mengendalikan sistem moneter, USD dan Euro menguasi 90% peredaran uang di dunia.

Jadi selama masih pakai dolar ya kita sulit keluar dari cengkeraman “pemenang perang” ini. Berikutnya sistem perbankan masih dipegang oleh negara pemenang perang ini. Sistem clearing, tranfer, bank swift, LC system, semua mereka yang atur ( baca: pegang kendali)

Kemudian dunia medicine obat-obatan dan alat-alat kesehatan. 80% masih dunia barat negara pemenang perang yang mengendalikan “kesehatan” dunia.

Food hagemoni, 50% masih di kendalikan oleh negara pemenang perang ini. Energi, Oil dan mineral sama juga 80% masih di pegang negara pemenang perang ini. Walaupun tambangnya milik negara lain tetapi output, teknologi dan pebisnisnya, mereka mereka semua.

Teknologi Informasi, satelit, sosmed, internet 90% masih di pegang negara pemenang perang ini. Sebagai pengingat, internet adalah produk DOD departemen of defence amerika. Sementara internet adalah backbone tulang punggung komunikasi dunia.

Anggaran militer amerika dan negara eropa pemenang perang ini kalau di jumlah adalah 80% anggaran perang dunia. China rusia ngak ada 15% nya.

Ilmu pengetahuan 50 tahun terakhir di miliki dan hanya tumbuh di negara pemenang perang dunia ini, sehingga 95% lahir dari mereka. Di luar mereka? Dimatikan.

Barisan ini semua adalah realita. Lalu thanos mana? Ghost fleet mana? Jadi kedepan mau apa kita? Quo vadis Indonesia? . mau di bantu khan? Hayuuu. Kita mah NKRI garis lurus, siap lengkap solusinya


--- via mwp ---

Comments

  1. It is unclear whether or not on-line playing is 바카라 banned or not, but the Indian authorities has the ability to dam overseas playing websites and prevent its citizens from using betting and gaming sites. Nevertheless, some state controlled playing activities are allowed, like horse racing, lottery and betting on some sports. For extra complex betting options, corresponding to betting fastened odds, stay sports, on line casino, poker, etc, worldwide playing sites are most popular.

    ReplyDelete

Post a Comment